Hampir Mati

Senin, 28 April 2014

Aku hampir mati.
Menunggumu disini, tanpa bisa mengeluh sepatah kata.
Aku hampir mati.
Hingga jiwaku terlalu bosan untuk menanti.
Aku hampir mati.
Terpenjara dalam penantian tak berujung.
Aku hampir mati.
Tercekik oleh keraguan yang selalu kau hantui.
Terlempar ke dalam jurang harapan yang kau buat.
Aku seperti mati.
Tersakiti oleh luka yang membunuhku secara perlahan.

*****

Segalanya terlalu rumit untuk di pahami. Aku bahkan tak mengerti. Jiwaku sudah terkubur terlalu lama. Sampai-sampai lupa rasanya bahagia dan tersenyum. Lupa bagaimana caranya tertawa. Lupa bagaimana caranya menangis. Lupa bagaimana rasanya menyayangi. Lupa bagaimana rasanya membenci. Lupa bagaimana rasanya kecewa. Karna aku selalu menjadi yang terbuang.

Duduk termenung di sudut ruangan yang gelap. Berdiam diri seperti orang bodoh yang tak punya teman. Tak pernah dihargai. Dan selalu dianggap sampah.

*****

Dari Kumpulan yang Terbuang

Akulah anak buangan!
Tertindih, terjatuh, dan terinjak dalam kesunyian yang menerkam.

Akulah anak buangan!
Selalu duduk di bagian yang gelap.
Seakan tak pantas untuk dilihat.

Akulah anak buangan!
Tak punya teman.
Tak bisa mencicipi indahnya persahabatan dan cinta.

Selalu menunggu penuh keraguan.
Selalu menghadang tanpa pernah berani bicara.
Selalu bertahan demi harapan yang akan membawanya dari segala kekacauan ini.
Selalu bertahan hidup. Meski jiwanya kini telah mati.

Karya: Cahaya yang Selalu Redup~

Missing You♥

Jumat, 25 April 2014

Aku bingung dengan perasaanku saat ini.
Tiba-tiba jadi ingat masa 4 tahun yang lalu.
Ketika aku(baca: kita) masih bisa tertawa bersama.
Ya, ketika kita benar-benar bersama. Bertujuh.

*****

Memoriku kembali terulang. Memundurkan ingatan kembali ke-4 tahun yang lalu. Saat aku(maksudku, kita) masih menjadi anak yang begitu polos dengan seragam putih merah. Lengkap dengan bekal yang kita bawa setiap hari Senin-Kamis.

Lucu sekali. Mengingat itu, aku bisa kembali tersenyum. Terlebih, ditambah dengan seorang anak laki-laki yang juga sama lugunya dan begitu humoris.

Entah, apa kalian juga masih ingat dengan pengalaman-pengalaman kita saat itu? Itu adalah cerita hidup yang sungguh mengesankan (bagiku). Ya meskipun terlihat sederhana dan remeh, namun... entahlah. Rasanya sulit jika hanya digambarkan lewat kata-kata.

*****

Satu hal yang aku pelajari dari kebiasaan makan siang kita di kelas, 4 tahun yang lalu itu. Kebersamaan terlalu mahal untuk disia-siakan. Bahkan kini aku menyesal. Waktu seperti itu tak akan bisa diputar lagi. Kenapa? Karna kini aku sadar. Akan sulit menyatukan 7 orang berbeda yang mulai beranjak dewasa dari masa kecilnya.

*****

Suatu hari, aku pernah membawa bekal ke sekolah. Ya, saat aku duduk di kelas 2 SMP (saat ini). Ketika jam istirahat, aku hanya duduk sendiri. Memang, ada beberapa teman yang ada di kelas, tapi tak ada yang ikut bergabung denganku. Hanya aku sendiri.

Saat itu aku benar-benar kehilangan kalian. 7 sahabat terhebatku. Tak ada yang bisa ku ajak ngobrol bahkan saling mencicipi bekal teman masing-masing. Tak ada lelucon yang biasa keluar dari perbincangan kita. Dan aku tak merasakan canda tawa kita lagi. Tuhan, aku sangat kehilangan waktu berharga itu.

*****

Aku tau. Itu hanyalah kenangan masa kecil. Saat kita baru berkenalan dan saling mengenal lebih jauh. Tapi, itu sudah cukup indah bagiku. Selama ini aku tak bisa jadi diriku sendiri. Kecuali di depan kalian. Ya, di depan kalian, aku bisa jadi apa adanya diriku. Anak ingusan, yang terkadang agak lemot dengan berusaha menjadi lucu agar teman-temannya tertawa dengan kelemotannya.

Aku hanya mencoba jadi yang terbaik untuk kalian semua. Hanya dengan apa adanya aku. Jujur, sejauh hidupku saat ini, kalian lah sahabatku yang paling tulus. Tak menilaiku dari penampilan, IQ, sikap, atau apapun. Ya, hanya karna aku ini TIKA. Anak yang sering kalian sebut lemot.

Aku sangat bahagia karna telah diberi kesempatan untuk mengenal kalian semua. Bagaimana hebatnya Tuhan, telah mempertemukan 7 orang anak manusia dalam satu kelas dengan karakter mereka masing-masing. Kita bahkan membuat sebuah group, kan? SSG. Nama group itu tentu melambangkan kegembiraan bagi kita yang tahu artinya. Tapi, kenapa aku justru begitu sedih ketika mengingatnya?

*****

Saat ini, di tahun 2014, kita telah berpisah(itu berita yang terakhir kali aku dengar). Ya, aku dengar SSG bubar. Ditambah dengan kepindahanku keluar kota secara mendadak. Dan yang pasti itu membuat kalian kecewa padaku. Aku mengerti itu. Tapi aku tak punya pilihan lain. Aku hanyalah seorang anak SD yang polos. Tak bisa hidup tanpa orang tua. Kalian pun juga begitu, kan? Selain itu juga, sekarang kita sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Yah, tugas sekolah, ekskul, kumpul sama teman, semua itu terlalu mengasyikkan untuk dilewatkan bersama teman, bukan?

Sekarang kita sudah SMP. Menjadi anak yang lebih dewasa yang meninggalkan banyak kenangan dalam gedung tua yang biasa kita sebut "Sekolah Dasar". Kini kita telah berbeda, berpisah, dan berubah. Bahkan mungkin, diantara kita sudah memiliki sahabat baru lagi. Tapi aku berbeda.

Entah kenapa, rasanya sulit untukku mencari sahabat baru lagi. Aku baru sadar. Ternyata sulit mencari sahabat baru yang setulus dan sebaik kalian. Aku berharap, jika kalian membaca postingan ini, kalian juga akan merasakan hal yang sama. Aku merindukan kalian (SSG).

*****

Adel: Adel, aku kangen sama pipimu. Kira-kira masih tembem kayak dulu gak, ya? Oh ya, kamu ingat gak saat kita pulang jalan kaki bareng? Iya, terus mampir sebentar beli batagor? Wkwwkwkwk, betapa menyeramkannya kita saat itu. :D
Fia: Hay Fia! Kita gak pernah sms'an lagi ya? Mungkin, memang belum waktunya. Aku berharap kamu baik-baik saja disana. Dan jangan jadi ratu galau terus #peace :-D
Ice: Ce, aku sering lihat status FBmu. Kenapa sering galau mulu? Kira-kira, kamu masih suka senyum-senyum kayak dulu gak, ya? Aahh.. andai aja, aku bisa lihat wajah dan hidungmu secara langsung. Oh ya, maaf ya. Mungkin kamu marah sama aku, karna jarang sms kamu lagi. Karna saat itu aku lagi sibuk banget. Dan sekarang, aku udah ganti nomor. Ku harap, kita masih bisa ngobrol kayak dulu lagi. ;)
Nindy: Hay Nindy!! Gimana kabarmu? Baik aja, kan? Maaf aku gak balas sms kamu. Sekarang aku ganti nomor. Dan aku masih belum dapat nomor kamu lagi. Maaf banget. Oh ya, kata Adel, kamu masih konsisten sama kebiasaan kamu ya? Kalau mereka lagi ngumpul kamu gak datang.. hehehe :D
Bella: Mama Ellaa!! Aku kangen banget sama omelan kamu. Hehe.. iya! Aku kangen sama mimik wajahmu kalau tekanannya lagi naik. Pipinya merah. Terus hidungnya kembang kempis. :D Yang biasanya suka bawa bekal telor dadar+nasi+kecap.
Iyasa: Hello sabahatku! Aku senang ketika tahu kalau hubunganmu dengan sahabat barumu di SMP saat ini, sudah kembali membaik. Syukurlah. Maaf jika kini kita jarang komunikasi lagi. Aku kangen kamu, Yas. Kangen suara ketawamu itu loh! :-D

#Kalian semua adalah sahabat terbaikku. Meskipun saat ini kita terpisah di dua waktu bagian yang berbeda. Kabar terakhir yang ku tahu, kalian pernah ngumpul-ngumpul bareng ya? Senengnya!! Andaikan saja, aku bisa ada disana.

Tapi, tak apalah. Kalian tak boleh berjauhan karna hanya kehilangan 1 sahabat, kan? Hahahaha.. :-D

Diam

Sabtu, 19 April 2014

...
Tak terlalu banyak bicara.
Hanya mengunci mulut dan merapatkan barisan gigi yang ada dibalik bibir.
Menutupnya hingga tak ada celah.
Membiarkannya terbungkam dan membusuk dalam tanda tanya besar.

*****

Pernahkah kau mengalami hal yang sama sepertiku?
Terjatuh dan terjerembab dalam lubang ketakutan yang begitu gelap.
Seakan menerkam tubuhmu hingga segalanya kini terasa begitu dingin.
Tangan yang saat ini tak lagi sesigap dulu.
Kaki yang sekarang tak lagi bisa melangkah bebas.
Mata yang mulai menatap sayu setiap bayangan yang jatuh di lensanya.
Dan mulut yang kini tak lagi bisa berguna.

Pernahkah kau melakukan hal yang sama seperti apa yang aku lakukan?
Mengingatmu dalam heningnya malam dan menggambarkan setiap mimpi yang ku lukis di atas langit-langit rumah sebagai pengantar sebelum tidur?

Maaf.
Mungkin aku terlalu berkhayal. Mimpi ketinggian hingga rasanya takut untukku jatuh.
Membiarkannya dalam bayang-bayang dan terus bermimpi.

Apa kau bisa mengerti?
Disini. Di tempat lain yang tidak kau ketahui, ada seseorang yang sedang menunggumu.
Yang hanya ditemani rasa kesunyian dan pengharapan.
Menunggu dalam diam tanpa bisa berucap sama sekali.

Ya, orang itu hanya bisa menantimu. Tak bisa berbuat apa-apa. Di balik bibirnya yang tertutup, ia menyimpan sejuta pertanyaan. Sejuta permintaan. Sejuta harapan. Sejuta khayalan. Yang sayangnya, hanya bisa ia ungkapkan dalam setiap tulisannya.

"Ada saatnya dimana lebih baik mengungkapkan sesuatu lewat barisan kalimat. Daripada mengucapkannya." - Nur Atika.

Say something

Rabu, 09 April 2014

Say something, I'm giving up on you...
I'll be the one, if you want me to
Anywhere, I would've followed you
Say something, I'm giving up on you....

*****

Hwaaaaaaaa!!!!! Gile, gue suka banget sama ini lagu! :-) Benar-benar menyentuh.. :')

Ngemeng-ngemeng, lagu ini dibawakan oleh A Great Big World feat Christine Aguilera. Gue pertama kali dengar lagu ini waktu ngobrak-ngabrik chanel di tv. Hhmm.. baiklah, akan gue ceritakan kronologisnya gimana:

Sore itu, angin sedang bertiup merdu. Menghembuskan setiap nafas kehidupan. Menemani setiap hati yang sepi, karna status ke jomblo-annya. Saat itu awan sedang bergemuruh. Meneteskan setiap air mata Tuhan sedikit demi sedikit (gile ka! Majas lo keren banget! Wkwkwkwk XD okey, tu de poin ajah!)

Waktu itu, gue lagi duduk di depan tv. Sambil memegang remote, gue terus pindah-pindah chanel tv. Hingga gue gak sengaja nonton salah satu video musik yang entah gue gak tau nama acaranya apaan-_-

Saat itu gue ngelihat ada cowok berambut kriting lagi main piano! Gila, keren banget! Gue terpukau sama sepatu yang dia pake! *awesome! ;-)

Mereka nyanyi-nyanyi gitu. Sumpah.. nyentuh banget! Saking nyentuhnya, gue bisa ngerasain jantung gue berdetak perlahan. Semakin perlahan.. perlahan.. pelan.. semakin pelan... dan akhirnya berhenti. UWOW!!

Untungnya, gue segera sadar dan menghirup udara sedikit-sedikit :-D . Iyalah, sedikit-sedikit! Soalnya kalau banyak, udara di bumi ini bisa-bisa habis cuma gegara gue yang ngirup. Kan, gak lucu kalau gue gemuk dan isinya karbon dioksida semua'-'

Okeh, kembali ke topik awal!
Gue bener-bener tergila-gila sama ni lagu. Kalian, yang baca blog ane, mesti download lagu ini. Kalian bisa dapetin lagu dimana aja kok. Minta temen lewat bluetooth, unduh di internet, atau transfer dari pulsa teman. #loh?

Gue sendiri, mungkin udah puluhan kali nge-review ulang lagu ini. Rasanya gak puas aja gitu, kalau dengerin cuma 1 kali. Beberapa hari yang lalu, gue pernah nanya sama mbah gue (baca: mbah googel). Gue nanya, "Mbah tau gak lirik lagunya Say Something-A Great Big World feat Christine Aguilera?" Dan hebatnya, beliau tau! *WEW!!

Gue lihat terjemahan liriknya,dan bener-bener menyentuh. Mirip banget dengan apa yang pernah gue alami sebelumnya. Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang digantungin. Yaa... kayak diPHPin gitulah.

Dia selalu berharap, agar orang yang dia suka itu memberikannya kepastian. Sedih banget, kan? Bayangin aja rasanya digituin! Apa enaknya coba? Berharap, berharap, dan menunggu doang! Belum tentu juga, keputusan yang akan kita terima sesuai dengan harapan kita. Ya kan?

Okeh,tujuan gue ngepostingin artikel ini (emang ini artikel, Ka? Ya.. gue gak tau juga yah.. gue mah, asal nulis aja-_-) cuma mau bilang sama kalian(para pembaca blog setia gue), kalau rasanya diPHPin itu gak enak.

Coba kalian lihat pada lirik lagunya Say Something (kalo gak paham, ditranslate aja yo! :-D). Lagu ini menggambarkan betapa bimbangnya perasaan seseorang ketika menunggu. Berharap sesuatu yang (menurut gue) sulit untuk didapatkan. Jujur, gue juga masih kurang paham sama arti ini lagu. Tapi, titik pusatnya ada di kata yang gue tulis tadi. Berharap.

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS