Bukan tentang perpisahan. Hanya ucapan terima kasih.

Kamis, 03 Juli 2014

Bismillahirrahmanirrahim..

*****

Aku cukup kaget melihat reaksimu saat itu.
Tak ada sepatah kalimat yang kau ucapkan ketika aku sudah menjelaskan.
Aku mengerti. Mungkin kau kecewa. Dan aku tahu. Mungkin kau juga sama kagetnya sepertiku.

Jujur saja. Aku gelisah dan khawatir saat itu juga.
Sebagian dari diriku merasa (sangat) menyesal. Dan sebagiannya lagi merasa (sangat) lega.
Bebanku terasa hilang tiba-tiba. Tapi, kemudian berganti dengan rasa takut.

Aku tak mengerti dengan obrolan kita saat itu. Seakan aku menjadi orang bodoh dan kau serba tahu!
Setiap kalimat yang kau bunyikan, seakan memancingku.
Menuntunku untuk (mencoba berani) bicara, "Hey! Apa kau bodoh?! Aku menyukaimu!!! Apa kau tak mengerti? Ha? Apa aku harus mengulangnya?!! AKU MENYUKAIMU!"

Yah.. tapi ku rasa kau tahu. Aku tak punya nyali setinggi itu untuk bicara dan akhirnya, aku hanya menjawab "Ya udahlah. Lupakan!"
Entah, kau sengaja atau tidak. Tapi kurasa, kau melakukannya dengan sengaja.

*****

Setelah obrolan itu, ku pikir hubungan kita akan kembali baik-baik saja seperti semula. Dan aku salah.
Ya, aku baru paham. Karet yang meleleh, tak akan dengan mudah kembali menjadi gelang karet yang utuh LAGI, ketika api telah memanaskannya. Dan itulah yang terjadi pada aku dan kamu.

Setelah kejadian itu, kau berubah jadi dingin padaku. Cuek. Tak menegur. Dan tak banyak bicara.
Cukup heran dan pantas. Karna memang itu yang ku harapkan. Tapi tidak ku inginkan.

Sekarang aku dan kau berpisah. Terbagi dalam kelompok-kelompok baru. (yang aku yakini) Kita akan saling melupakan.
Itu memang baik dan cocok. Sangat cocok. Ya, mengingat kita berpisah (menurutku) dengan cara yang tidak baik.

Mungkin, saat inilah aku harus menuliskannya.
Aku pasrah saja, apa kau membacanya atau tidak. Bahkan, setahuku kau tak pernah membuka blog ku. Jadi, kuyakini kau tak akan tahu. :-D

*****

Selamat tinggal kawan.(aku tak yakin, apa kau masih menganggapku teman).
Dan terima kasih untuk semuanya.
Secara tak sengaja, kau telah mengajari aku banyak hal.
Jatuh cinta diam-diam, galau, kecewa, sedih, bahkan gagal move on. :-D

Ya, kurasa itu pengalaman cukup gila yang bisa dialami oleh anak SMP kelas 2.
Dan ku harap, semua itu akan HILANG ketika aku dan kau duduk di depan pengawas dengan kertas Ujian yang terbaring di atas meja nanti.

See you! :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS