sumber: tumblr.com |
Assalamu’alaikum.
Berbeda
dengan sebelum-sebelumnya, postingan ini bukan mengenai buku atau film. Bukan
pula mengenai perasaan. Meskipun saya tidak berani menjamin, juga akan ada
sedikit perasaan terlibat di sini. Perasaan saya lebih tepatnya.
Di
awal tahun, melihat dari blog seorang idola, saya ingin mengikuti jejaknya
dalam membaca. Dalam blog-nya ia berkata bahwa akan membaca minimal sebuah buku
dalam satu bulan. Hingga jika dijumlahkan, paling tidak, dalam satu tahun ia
akan melahap 12 buku. Minimal. Ia juga
me-resume 12 buku yang sudah dibacanya tahun lalu. Merekomendasikan beberapa
buku yang menurutnya sangat patut untuk dibaca.
Melihat
hal itu, saya tertarik untuk melakukan hal yang sama. Karena memang beberapa
tahun belakangan, saya juga mulai kurang menghabiskan waktu dengan setumpuk
buku bacaan. Maka jadilah tahun ini, di mana saya berniat untuk menghabiskan
sedikitnya 12 buku dalam satu tahun. Dan setelah melangkah sejauh ini, saya
menyadari bahwa itu jumlah yang bisa dibilang, sedikit bagi seorang Bibliophile.
sumber: tumblr.com |
Tidak,
saya tidak mengklaim diri sebagai Bibliophile.
Atau lebih tepatnya belum. Karena sebenarnya saya ingin. Tetapi, keadaan masih
menyibukkan saya dengan buku-buku pelajaran, kegiatan sekolah, dan serangkaian
ulangan. Ya, status sebagai pelajar terkadang memperluas kita pada ilmu
pengetahuan namun mempersempit kita pada bidang yang kita sukai. Kecuali bidang
yang tergabung dalam ekskul sekolah. Itupun, saya rasa tidak sungguh-sungguh
berkembang.
Kembali
pada pokok pembahasan. Di tahun ini, saya berusaha agar bisa memenuhi niat
tersebut. Satu buku untuk satu bulan dan mengulasnya dalam blog ini. Akan tetapi,
rencana itu saya ubah menjadi lebih cepat. Kalau bisa dua bahkan lebih banyak
dalam sebulan. Karena di pertengahan, saya baru (lagi) sadar kalau setengah
tahun terakhir dan setengah tahun depan, akan menjadi masa-masa berat untuk
saya. Saya harus berkutat pada buku-buku ujian sekolah, ujian nasional (apapun
sebutannya untuk saat ini, intinya tetap sama bagi saya), try out, hingga tes masuk perguruan tinggi. Bahkan untuk
mengingatnya pun sudah membuat saya lelah.
Oleh
karena itu, saya ingin menyelesaikan semuanya lebih awal. Sehingga sisanya,
buku yang dibaca di luar dari 12 buku dalam setahun, bisa saya baca kapan saja
tanpa bergantung pada waktu luang yang kian sempit. Terlebih lagi, kalau saya
tidak sempat mengulas buku.
Jadilah
sekarang. Niat itu sudah terlaksana. Keinginan saya sudah terpenuhi. Namun, itu
tidak lantas membuat saya berhenti membaca. Tentu tidak! Saya justru akan terus
membaca dan semakin sering membaca. Dari awal hingga pertengahan tahun ini,
saya sudah menandaskan beragam jenis buku. Mulai dari kumcer, novel, hingga
sastra. Buku-buku yang memperkenalkan saya pada penulis-penulis hebat seperti
Etgar Keret, Eka Kurniawan, Norman Erikson Pasaribu, Bernard Batubara, dan
tentunya, Haruki Murakami. Dan setelah ini, daftar buku yang ingin saya jamah
semakin banyak. Sayang, waktu dan kondisi sepertinya kurang memihak kepada
saya.
Maka,
bagi seorang yang berikeinginan menjadi Bibliophile
dan dalam tahap menulis yang masih sangat awal, seperti saya, saya harap
maklum. Maklum dengan ulasan-ulasan saya yang masih serba kekurangan dan perlu
banyak perbaikan dalam memahami bacaan dan menulis. Saya masih belajar. Dan akan terus belajar.
sumber: tumblr.com |