Pemeran Utama

Minggu, 04 Mei 2014

"Yaa.. aku mengerti..

Betapa sulit untuk kembali...

Dan mempercayai penipu ini sekali lagi.."

-Raisa


*****

Maaf.
Aku terlalu malu untuk mengungkapkannya.
Terlalu malu untuk menyadarinya.
Terlalu malu untuk mengakuinya.
Terlalu malu, hingga aku kehilanganmu.

*****

Aku mengerti. Tak salah jika kau membenciku.
Tak salah jika kau menjauhiku.
Siapa yang ingin dekat dengan orang yang selalu menyakiti dirinya?
Tak seorang pun.

Tapi aku tahu. Kau berbeda.
Kau orang terbaik yang pernah ku kenal.
Aku belum pernah bertemu dengan orang setulusmu.
Tapi aku terlalu bodoh! Begitu jahat, hingga mencabik hatimu.
Begitu kasar, hingga memutuskan harapanmu.
Begitu kejam, hingga membunuh perasaanmu.
Mengecewakanmu.
Dan menghancurkan mimpi-mimpimu.


"Yaa..
Aku wanita, yang seharusnya lebih perasa..
Tapi.. Malah aku mencabik!
Lukai kau yang baik..
Dan buat hatimu sakit..!

Meski malu. Untuk akui..
Aku mau.........
Kau kembali!"

*****

Tuhan, kini aku menyesal.
Aku baru menyadarinya.
Kau lah pemeran utama hati ini.
Kau lah nama yang ada dibalik detak jantung ini.
Kau lah pemilik hati yang selama ini kucari.
Dan kau lah yang pernah ku sakiti.

*****

"Pemeran utama hati, pemicu detak jantung ini...
Baru kini ku sadari..
Setelah berlayar pergi..
Itu.. Kamu... ♥"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS