.

Selasa, 04 Februari 2020

"Kepalamu hanya satu, tapi kenapa kerasnya seperti batu?"

Suara itu berputar-putar di kepala.
Ada banyak kata yang terjebak, sedikit sekali yang terbaca
Kalau bisa memilih, andai bisa, bisakah memilih untuk tidak ada?
Katanya kalau seperti itu jadi tidak bersyukur
Nyatanya, selalu datang yang buruk dan gelap

Air itu jatuh lagi
Mungkin karena hal yang tidak ada
Atau justru karena hal yang diada-ada
Kenapa bisa begitu?

Andai saja bisa memilih, kalau bisa, bisakah memilih untuk tidak ada?
Katanya kalau seperti itu jadi tidak menerima, melanggar kondrat-Nya
Pernah berpikir bagaimana bisa lahir
Tumbuh dengan ingatan-ingatan yang tidak ingin diterima
Tapi jika memandang kaca
Ada yang buruk, jauh
Ada yang bertahan, ada yang tidak. Pilih mana?

Kadang malam itu datang lagi
Mengetuk lalu memanggil teman-temannya
Ia bilang, bisa lebih baik
Bisa jadi iya, bisa juga tidak

Terima saja, mau seperti apa lagi, katanya suatu kali
Pernah lihat anak kecil? Ia berjalan, terjatuh, menangis
Namun tetap berjalan lagi
Kenapa banyak berpikir?

Tidak tahu.
Kalau saja bisa memilih, andaikan bisa, bisakah untuk berdamai saja?
Tidak perlu macam-macam.
Cukup berpejam dan melompat saja.

Hilang Kepala

Selasa, 28 Januari 2020

Hai

Lama tidak bersua, apa kabar?

Syukur, aku masih ingat ada tempat ini.
Ada laman ini.
Ada kebiasaan ini.

Berbulan-bulan tidak pulang membuatku lupa pada rumah.
Mencari-cari sesuatu yang tidak ada
Memupuk asa yang panjang, hingga hilang dan tumbang
Banyak yang kudapat,
Tidak sedikit juga yang lepas

Maaf diri, aku belum bisa bertahan
Maaf diri, karena masih sering kecewa
Maaf diri, belum mencoba lebih baik

Kadang kita memang perlu
Diam dan tidak melakukan apa-apa
Lihat, awan itu berarak perlahan
Coba pandang, pohon cemara itu tinggi
Tidakkah kamu merasa dirimu kecil?

Tidak selalu tanda tanyamu itu ada jawabannya
Cukup amati lalu lihat sudut baiknya
Wajar salah, sungguh tidak apa
Jangan takut

Isi kepalamu tidak harus batu semua
Hatimu perlu hitam, putih, kuning, merah, abu
Jadi, apa yang membuatmu resah?

Yang bahagia itu kamu,
Yang menerima itu kamu.
Jika kamu bisa menerima,
Kamu bisa bahagia.

Sumber: Pinterest
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS