Sangat disayangkan..

Kamis, 29 Januari 2015

Bagaimana rasanya?
Ketika kita terpisah oleh jarak yang begitu jauh, melewati waktu yang tidak singkat untuk mengalami perubahan, dan bertemu dengan ratusan orang baru yang masuk dalam hidup kita.

Bagaimana jika...
Selama itu pula kita tidak berhubungan. Saling sibuk seakan kita tidak pernah saling mengenal. Cuek, menganggap bahwa semuanya baik-baik saja tanpa perlu ditanyakan. Hidup untuk masa depan, tanpa perlu mengingat 'orang dulu' yang pernah singgah di masa lalu.

Apa pendapatmu?

*****

Aku tidak mengerti.
Begitu hebatnya waktu yang membuat semua orang kini berubah.
Begitu jahatnya jarak yang bukan hanya memisahkan raga, tapi juga jiwa dan perasaan seseorang.

Sekarang, bukan hanya ragamu yang terasa jauh. Melainkan segalanya. Semua kenangan, masa lalu, persahabatan, pertemanan, canda tawa, curhat, tangisan, (mungkin) semua itu sudah ikut menghilang seiring dengan waktu yang kita lewati.

Jujur, ketika awal kepindahanku, masih kurasakan persahabatan itu. Sejauh apapun jarak yang terpisah, selama apapun waktu yang berjalan, ku akui masih kurasakan kalau aku masih jadi bagian dari kalian. Sejak itu ku pikir, sejauh dan selama apapun aku pergi, aku akan tetap tenang. Mereka selalu bersamaku, tanpa perlu hadir secara nyata di sampingku.

Tapi sekarang, ku rasa pemikiran itu salah.

Pada akhirnya, jarak dan waktu yang akan menang. Mengalahkan segalanya begitu mudah, padahal kita sadar, sangat sulit mempertahankannya.
Pada akhirnya, masa lalu itu akan hilang. Tergantikan dengan masa depan yang jauh lebih indah.
Pada akhirnya, kita semua akan saling berpisah. Lebih jauh lagi dan akan lebih lama lagi. Entah, kalian akan mengingatnya atau tidak.

Kalau menurutku, akan lebih baik jika kita tetap menjaganya. Kalau bisa, ya dipertahankan. Jangan mudah berubah, hanya karna jarak dan waktu yang terpisah. Bukankah persahabatan sejati itu tidak mengenal jarak dan waktu?

One hour ago...

Jumat, 09 Januari 2015

Untuk kesekian kalinya aku mendengus kesal.
Mengepal-ngepalkan tangan di depan layar handphone dengan tatapan muram.
Ku cek aplikasi facebook berulang-ulang, namun namamu hanya terpampang dengan iringan kata, '1 jam yang lalu'
Kenapa sih? Aku terasa sangat sulit menghubungimu.
Kenapa? Rasanya terlalu berat jika aku mengirimkan pesan lebih dulu padamu.
Kenapa? Kamu seakan cuek dan tak pernah peduli.
Kenapa? Selalu ada jarak yang membatasi kita.
Kenapa? Aku sangat gugup padamu.
Kenapa? Kamu terlihat seperti tak ingin berteman denganku lagi.
Kenapa? Apa kamu sudah melupakanku? Apa kamu benar-benar lupa? Semudah itukah?
Tapi, tidak ada yang lebih fatal dari ini: Kenapa kau berubah? Sementara aku sudah mulai ada rasa padamu.

*****

Kamu..
Kamu sudah membuatku jatuh lagi. Entah yang keberapa kalinya. Tapi kali ini, aku begitu sulit bangun. Setiap hari, bahkan setiap waktu, pikiranku terus mengarah padamu. Sesekali, tanpa sadar kunyanyikan sebuah lagu yang mengingatkanku padamu. Oh Tuhan, aku seperti orang gila saja! Mengecek hp berulang kali hanya untuk melihat fotomu. Tersenyum begitu lebar dan tertawa lucu ketika mengingatmu. Dan sepertinya, aku memang sudah gila.
Gila padamu!

Aku tidak tau.
Mungkin, ini akan berakhir sama seperti dulu. Perasaan yang tanpa ada balasan. Sebuah rasa yang tiba-tiba muncul kemudian hilang. Kemudian muncul lagi. Ya, seperti itulah perasaanku padamu.
Bagaimana dengamu? Kamu memang selalu bersikap baik. Ramah dan sangat romantis (itu menurutku).  Tapi di satu sisi, ku tebak, kamu sudah tidak peduli.

Dari sikapmu, aku sudah bisa menyimpulan, kamu memang sudah tidak peduli.
(Ku pikir, aku tidak cukup bodoh untuk menyadarinya)
Sikapmu itu. Mungkin hanya sekadar untuk menghargaiku. Ku akui, aku sangat berterima kasih.

Dan sekarang, apa yang akan aku lakukan?
Ku coba untuk melupakanmu juga. Kuharap, aku bisa~

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS