Nick Vujicic : The Best Motivator of My Life!

Selasa, 25 Maret 2014

Beberapa hari yang lalu, aku mengikuti sebuah seminar. Dari seminar tersebut, ditampilkan sebuah video. Video motivasi yang (menurutku) berbeda dengan video-video lainnya.
Mulai dari sana-lah aku mengenalnya. Nick Vujicic. Seorang motivator terhebat!
Yang selalu menjalani hari-harinya dengan semangat dan pantang menyerah. Meskipun ia hidup, tanpa tangan dan kaki.

*****

Jujur, aku masih belum tau banyak tentangnya. Tapi yang jelas, aku mengidolakannya. Ya, dari video singkat yang ku tonton di acara seminar tersebut, aku benar-benar kagum dengan sikapnya.

Dia sosok yang pantang menyerah di tengah keterbatasan yang menghalanginya. Bahkan, dari video yang ku lihat, dia hampir ingin  mengakhiri hidupnya.

Tentu saja! Aku pun juga akan berfikir seperti itu, jika dalam kondisi yang sama.

Tapi, sekarang dia telah membuktikan. Kalau keterbatasan, tak akan pernah menghalangi mimpi dan semangatnya. Kini, dia bisa jadi motivator besar! Bayangkan saja, dia sudah bicara pada lebih dari 3 jt orang! 24 negara di 5 benua.!

WOW! Menakjubkan, bukan?

*****

Dari video itulah aku mengerti. Disetiap kekurangan, Tuhan akan selalu memberikan kelebihan.

Dia adalah motivator hebat!
Aku benar-benar mengaguminya.
Dia tak mudah menyerah pada keadaan.
Dia yakin, kalau Tuhan tidak membiarkan sesuatu terjadi padamu jika bukan untuk kebaikanmu sendiri.

*****

Dan sekarang, secara tak langsung ia juga sudah menyadarkanku. Kini aku percaya, Rencana Tuhan, akan lebih indah dari apa yang pernah kita pikirkan.

Darinya juga, aku mengerti. Ternyata ketika kita jatuh, tak akan ada yang bisa menolong kita selain diri kita sendiri. Ya, "Apa yang akan kau lakukan jika kau terjatuh?"

Tentu, kita akan mencoba untuk berdiri lagi, bukan? Kita harus bisa kembali bangkit dari setiap keterpurukan! Jika kita jatuh lagi, kita harus mencoba lagi untuk berdiri. Coba lagi, dan coba lagi.

Sampai kapan?
Ini bukan masalah kapan kau akan menyelesaikannya. Ini adalah masalah bagaimana kau menghadapinya.

Apa kau sudah menghadapinya dengan kuat?

*****

1 hal yang masih teringat di kepalaku. Dalam video itu, dia menjatuhkan badannya di depan puluhan orang yang mengikuti seminarnya.

Dan (kalau tidak salah) dia berkata, "If I fail, I try again, and again, and again. If you fail, are you going to try again? The human spirit can handle much worse than we realize. It matters how you are going to FINISH. Are you going to FINISH STRONG?"
-Nick Vujicic

Mengejar Mimpi

Kamis, 13 Maret 2014




 Aku punya mimpi.
Mimpi yang (mungkin) semua orang juga ingin melakukannya.
Mimpi yang selama ini masih ku pendam.
Mimpi yang selama ini sudah terkubur terlalu lama.
Dan aku ingin mengejarnya.

*****

Aku diam beberapa saat. Berfikir sejenak, untuk me-review kembali semua kegiatan yang telah ku lakukan belakangan ini. Belajar, membantu orang tua, makan, tidur, mandi, jalan-jalan. Semua kegiatan itu seakan berputar mengelilingi kepalaku saat ini.

Ada seseorang, yang bagiku, ia adalah panutan. Guru terkece yang selalu mengajariku dengan cara beliau sendiri. Dan sore ini, beliau berkata sesuatu. Sesuatu yang membuatku berfikir. Sesuatu yang membuatku tersadar. Ya, aku baru menyadari kalau akhir-akhir ini mimpiku telah terkubur. Tanpa sadar, mimpiku sudah terperosok jauh ke dalam jurang. Yang bodohnya, aku abaikan begitu saja!

Terima kasih, Pak! Anda telah menyadarkan aku sebelum waktunya terlambat. Aku akan mengejar mimpiku lagi. Karna aku tak ingin mengecewakan orang yang menyayangiku.
Terima kasih, Pak! Aku sangat beruntung karna bisa mengenal Anda. Berkat Anda, aku teringat kembali pada mimpiku. Mimpi yang selama ini secara tak sengaja sudah ku buang begitu saja. Hanya karna demi seorang cowok yang bahkan tak pernah menghargaiku.

*****

Anda memang benar, Pak! Mimpiku terkubur karna aku telah mengenal apa itu 'cinta'. Meskipun aku tau, terlalu muda untuk bicara tentang 'cinta'. Aku sudah terlalu bodoh! Karna sudah merelakan hampir 2 bulan lamanya hanya untuk menangis, memikirkan, dan peduli dengan seorang cowok yang bahkan tak pernah menganggapku.

Bodoh! Sangat bodoh, memang!
Tapi, aku tak ingin jadi orang bodoh lagi.
Aku ingin belajar untuk melupakannya.
Dan mengejar mimpiku lagi.






 Tenang, Pak!
Kali ini aku tak akan mau menyerah lagi. Membiarkan seorang pun akan merebut mimpiku. Mimpi yang sudah aku rencanakan sejak dulu. Mimpi yang sudah ku goreskan dalam setiap memori hidupku. Dan aku tak akan membiarkan seorang pun akan menghapusnya begitu mudah.

*****

 Aku punya prinsip hidup: "Tidak ada kata terlambat untuk menjadi orang yang lebih baik."
Ya, bagiku masih ada kesempatan. Dan aku harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Aku tak ingin menjatuhkan barisan mimpiku untuk kedua kalinya. Hanya untuk Cinta Monyet Bodoh ini!

Aku masih kelas 2 SMP! Terlalu muda untuk kenal cinta, sayang, sakit hati, setia, selingkuh, dan kata-kata puitis lainnya. Yang ku tahu saat ini, aku seorang remaja, pelajar, dan aku punya mimpi. Setinggi apa pun mimpi itu, aku harus bisa meraihnya.

Sesulit apa pun mimpi itu, aku harus bisa mendapatkannya.
Berusaha semaksimal yang aku bisa.
Lagi pula, aku masih muda! Apalah arti putus cinta bagi orang se-usiaku?
Menurutku, hanya perasaan yang dilebih-lebihkan saja.

*****

Mungkin, ini yang disebut move on.
Tapi yang jelas, aku punya mimpi.
Mimpi yang sempat tertunda hanya karna cinta bodoh!
Dan berkat seorang guru, aku bisa kembali bangkit!
Aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini lagi.
Meskipun aku pernah berucap "Tak ada kata terlambat untuk menjadi orang yang lebih baik."
Bukan berarti kita bisa melewatkan waktu untuk kesalahan yang sama.
 


 Terima kasih, Pak "F"


Kau kenapa?

Sabtu, 08 Maret 2014

Aku tak mengerti.
Kini, semua terasa berbeda.
Akhirnya, hal yang ku takutkan memang benar terjadi.
Itulah alasannya! Kenapa aku lebih memilih untuk diam, daripada mengungkapkannya.

*****

Aku tau, semua masalah ini berawal dariku. Mulai dari perubahan sikapku, rahasia tentang alamat website-ku, hingga alasan mengapa aku menjauhimu.

Tapi, sekarang aku mencoba untuk memperbaiki semuanya. Aku akan belajar untuk melupakanmu. Dan menjadi temanmu seperti sediakala.

Tapi, disadari atau tidak, aku merasa kini kau yang menjauhiku. Aku tau, mungkin kau masih marah dengan sikapku. Atau kau tak suka jika tau kalau aku punya perasaan denganmu.

Tapi, dua hal yang kau harus tau dan mengerti!
1.) Aku ingin memperbaiki kesalahanku.
2.) Aku tak akan menyukaimu lagi.

*****

Kawan, aku sangat sadar! Aku punya banyak kesalahan. Maka dari itu, aku minta maaf. Jika menurutmu, aku masih punya kesalahan yang belum ku sadari, tolong! Bisa kau sadarkan aku? Paling tidak, kau bicara langsung padaku. Jujur, aku tak suka menerka-nerka seperti ini.

Tapi, jika aku boleh menduga, mungkin kau menjauhiku karna kau tau, kalau aku menyukaimu. Aku sangat sadar! Kau sudah punya pasangan. Aku tak pantas bicara seperti itu. Itulah sebabnya, ku rasa lebih baik dipendam saja.

Tapi, di luar dugaanku, salah satu temanku memberikan alamat website-ku. Hingga kau membacanya dan BOOMM!!!

Kini, kau tau segalanya.

*****

Maaf, aku tak bermaksud mengganggu hubunganmu. Aku juga tak bermaksud untuk menjauhimu. Aku melakukan semua ini karna aku ingin melupakanmu. Bisa ku pertegas hal itu?

Entah, sudah berapa kali aku mengetik kalimat yang maknanya sama. Dan syukurlah, sekarang aku bisa move on darimu.

*****

Tapi, ada apa denganmu sekarang?
Kenapa disaat aku kembali menjadi temanmu, kau malah menjauhiku?
Apa kau masih belum memaafkanku?
Apa kau ingin membalas sikapku?
Atau kau menjauhiku karna kau tau kalau aku menyukaimu?

Jika pertanyaan terakhir itu benar, aku akan menjelaskannya padamu.

Sekarang, aku tak menyukaimu lagi. Tenang! Aku tak akan berharap apa-apa lagi. Maaf, jika selama ini aku terlalu banyak menuntut. Aku memang tak tau diri! Bayangkan saja, aku hanya seorang teman tak berguna. Bahkan tak pernah kau anggap! Tapi, aku minta kau menghargaiku? Apa-apaan ini?!

*****

Dalam postingan kali ini, aku hanya ingin menyampaikan suatu hal padamu.

Jika kau sudah membaca postinganku yang berjudul Try Again! Kau akan tau, alasanku kembali menjadi sosok Atika yang kau mau.

Tapi, ketika aku menjadi sosok Atika yang ceria, justru kini aku merasa kehilangan sosokmu yang dulu. Ya, aku merasa kau menjauhiku. Entah, karna alasan apa.

*****

Kawan, bisakah kita berteman seperti dulu lagi?

*****

Tak Dianggap!

Kamis, 06 Maret 2014

Aku terdiam memperhatikanmu.
Mimik yang jarang sekali ku dapatkan dari seorang sepertimu.
Saat itu, aku baru mengenal sisi lain darimu.
Sisi lain yang tak pernah kau perlihatkan.
Sisi lain yang(mungkin) selama ini selalu kau sembunyikan.
Sisi lain yang tak pernah disadari oleh banyak orang.
Sisi lain yang sangat jauh berbeda dari sikapmu biasanya.
Dan aku baru menyadarinya.

*****

Siang itu, aku menangkap pemandangan yang tak biasa. Mataku tersorot ke satu arah yang duduk di sudut ruangan.

Tatapanmu kosong dengan kedua kaki yang kau lipat di atas kursi. Terdiam dan melamun di tengah keramaian. Dimana setiap orang sedang sibuk bicara dan saling mengobrol, sedangkan kau hanya duduk termangu seperti patung.

Sesekali, aku melirikmu. Entah, kau menyadari itu atau tidak. Aku menangkap segenggam masalah dari gurat wajahmu. Terlihat, kau sedang memikirkan sesuatu. Sesuatu yang rumit.

*****

Aku tak ingin banyak menduga. Terlalu sok tahu. Dan jadi orang kepo seperti yang pernah kau sebutkan padaku.

Hanya saja, aku merasakan hal yang berbeda saat melihat mimik wajahmu saat itu. Tapi, belakangan ini aku baru sadar. Kau juga memperhatikan sosok orang lain.

*****

Oh Tuhan! Bodohnya aku! Aku memperhatikanmu dan kau memperhatikan dia!

Kau bahkan tak menyadari kehadiranku. Hanya menatapnya dan terus menatapnya.

*****

Dalam sepenggal cerita ini, aku (semakin) sadar. Aku memang tak pernah dianggap. Tak pernah dipandang. Tak pernah dilihat. Dan tak pernah disadari kehadirannya.

Hanya sebagai bayangan yang selalu tertutup dan terinjak.
Hanya sebagai angin yang berlalu dan dirasakan tanpa bisa terlihat wujudnya.
Hanya sebagai udara yang bisa membuatmu bernafas tanpa bisa kau sentuh.
Hanya sebagai air yang membasahi wajahmu tanpa bisa membasuh luka.

*****

Sekarang aku sudah terlalu sadar. Saking sadarnya, aku bahkan menyadari kalau selama ini aku hanya sebagai...

Entahlah. Aku juga bingung. Kau tau? Dipermainkan itu terlalu menyakitkan, kawan!

I'm Tired~

Senin, 03 Maret 2014

Aku lelah. Sangat lelah.

Aku menarik nafas pelan. Dan menghembuskannya dengan kuat.
Seakan melemparkan masalahku dan membiarkannya tertiup angin hingga berlalu.
Berharap, hanya dengan cara itu masalahku bisa terselesaikan.
Berharap, waktu akan segera berlalu dan aku bisa kembali bebas.

*****

Kepalaku langsung terasa pusing, jika mengingat tugas-tugas yang menggunung setinggi G. Everest.

Tenggorokanku rasanya sakit. Terlebih, ketika membayangkan tugas itu satu per satu. Kini, aku bagai beradu lari dengan waktu. 1 detik, sekarang jadi waktu yang berharga. Tapi, masih saja ku sia-sia kan.

*****

Terkadang, aku capek sekali. Aku ingin hidup bebas. Terlepas dari beban. Sebentar saja.

Aku ingin istirahat. Melupakan sejenak masalah yang ku panggul di bahuku.

Aku ingin tidur sejenak. Melepas beban yang ku angkat tiap hari.

Aku ingin bebas sesaat. Mengurangi tugas yang selalu menguras tenaga dan pikiranku.

*****

Sekarang, kelopak mataku hanya berjarak 1,5 cm. Bibirku mulai kering. Keletihan sudah mencapai puncaknya. Tapi, satu pun masalah belum terselesaikan.

Kadang, aku berfikir sejenak. Bisakah aku melepaskan masalah ini? Kabur beberapa menit hanya untuk melepaskan batu besar yang ku angkat? Aku lelah, Tuhan. Segala cara sudah ku lakukan. Bersabar, teguh, percaya diri, dan berusaha untuk jujur. Tapi, semuanya masih belum berhasil. Lalu? Apa lagi yang harus ku lakukan?

Tuhan, aku ingin istirahat sejenak..
Masalah ini terlalu berat.
Tapi, aku akan tetap teguh dan kuat.
Aku tahu, Engkau pasti punya rencana yang lebih baik dari apa yang aku harapkan.

*****

Tuhan, bisakah kau ajarkan aku bagaimana caranya menyelesaikan masalah?
Masalah ini begitu banyak, besar, dan berpengaruh.
Sulit, untuk ku selesaikan seorang diri.

Tuhan..
Aku tahu Engkau..
RencanaMu lebih indah dari apapun

Aku akan mencoba untuk tetap bersabar, teguh, dan percaya diri.
Tapi, jujur kini hanya Keberanian yang masih aku miliki.

Aku akan terus berani!
Tak akan takut.
Meskipun masih lelah, aku yakin waktu istirahat itu akan ada.
Akan tiba, jika sudah waktunya
Jadi, jika aku sudah lelah tapi waktu istirahat itu belum ada, itu artinya, "waktu istirahat itu belum datang. Dan itu berarti, aku harus tetap bertahan."

Itulah yang sedang aku lakukan saat ini.

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS