Surat Cinta?

Sabtu, 09 Agustus 2014

Ada yang masih ingat dengan surat cinta?
Itu loh, sebuah pesan yang ditulis lewat kertas dengan isi pesan yang  berkaitan dengan cinta-cintaan gitu.
Pake kata-kata puitis dan romantis lainnya.
Gaya bahasanya tingkat tinggi!
Dan biasanya surat itu dibuat oleh sepasang kekasih yang sedang terpisah jarak jauh.
Dan umumnya, surat cinta itu berkaitan sama zaman dulu.
Ya iyalah, zaman sekarang yang namanya surat cinta itu, mungkin udah punah.

*****

Yang akan aku ceritakan di postingan kali ini adalah tentang surat cinta Mamaku dulu. Ya.. lagi dewasa-dewasanya gitu, deh.. :-D
Beberapa hari yang lalu, aku lagi bongkar-bongkar lemari dan menemukan sebuah plastik putih. Awalnya ku kira isinya sisa-sisa koran bekas, eh gak taunya surat.
Ku lihat dan ku baca kertas itu. Warnanya udah menguning dan baunya itu khas barang-barang lapuk. Ya maklumlah, udah lama.:3 (Kalo kertasnya lapuk, kira-kira setua apakah mamaku sekarang?) '-'

Oke lanjut! Suratnya itu tempo dulu banget deh! Nggak ada gaul-gaulnya. -_- Pake kata adinda lah, sayangku lah, rindu lah, ya pokoknya puitis banget. Tulisan tangannya juga, aneh-aneh. Tapi ku akui keren-keren semua. Tulisannya itu meliuk-liuk. Hampir ku kira itu surat satu halaman isinya tanda tangan semua! -_- gegara hurufnya kayak ular. #maafMa:3

Suratnya cukup banyak sih. Dan pengirimnya itu beda-beda. Nah! Bisa kebayang kan, mamaku dulu itu punya mantan berapa? '-'
Kayaknya, mama udah jago banget nulis surat. Beda banget sama aku, yang bahkan nulis surat cinta aja cuma 1 kali sepanjang hidup-.-

Dan karna surat cinta buatanku itu, aku sampe ditegur kepala sekolah.!!!!
JENG!! JENG!!!!!
Kok bisa? Ceritanya begini:

*****

Saat itu jam pulang sekolah. Semua anak (yang masih lugu, kecuali gue) salim dengan guru dan pulang karna ortu sudah menjemput di depan pagar sekolah. Waktu itu aku masih TK nol besar. Ya kira-kira 6 tahunan lah.
Ketika aku mau pulang, ada seorang anak laki-laki (yang lumayan gendut) datengin aku dan manggil namaku. Inisialnya R. Dia ngasih aku sebuah kertas dari binder bermerk "Harv*st" gitulah.. aku lupa.

Terus aku terima. Aku baru membacanya setelah sampai di rumah. Dan betapa kagetnya aku, ketika membaca isi surat itu. Dia menulis kalimat: I LOVE YOU ♡
Dengan goresan pensil yang lari kemana-mana.(khas anak taman kanak-kanak)

Oke, cukup syok mendapat surat yang isinya kayak begituan, aku pun membalasnya. Tapi dengan kalimat yang panjang. Jujur, aku sudah lupa apa isi pesan yang ku kirim ke R. Tapi seingatku, aku menuliskan banyak kalimat. Mungkin hingga 2 paragraf. Dan itu rangkaian tulisan yang cukup panjang untuk anak seusiaku.

Keesokan harinya, ku berikan surat itu padanya. Dia menerima lalu kembali ke kelasnya. Kalau tidak salah, kami berbeda kelas. Dan saat hendak senam pagi di keesokan harinya, aku dipanggil Ibu kepala sekolah.

Hm. Sebagai anak TK ingusan, aku cukup takut. Jadi dengan terpaksa aku menuju kantor beliau. Saat duduk di kursi, Ibu kepsek memperlihatkan sebuah surat di tangannya. Dan itu adalah suratku!!!!! KYYYAAAA!!!! Surat yang ku buat untuk R!!!! Kenapa jadi ada di tangan beliau??? :3
Setelah diselidiki, ternyata aku baru mengerti. Menurut keterangan Ibu kepsek, si R kebingungan melihat balasan suratku yang isinya kepanjangan (ditambah dengan tulisanku yang seperti cakaran tikus itu). Dan si R pun meminta bantuan kepada guru di kelasnya untuk membacakan surat itu padanya. Ya Allah!!! Salah apa hamba ini?? :-( #hiks.
Gue malluuuu bangeetttt!!!

Gue kesel banget sama R. Kok bisa-bisanya gitu, minta tolong sama guru untuk bacain suratnya?! Gue bener-bener nggak habis pikir. Kenapa dia gak minta tolong bacain sama gue aja?

Dan karna itulah, gue mulai berfikir, terlalu terbuka sama guru juga gak baik. Dan itu bukan hanya berlaku pada guru. Tapi juga pada orang lain.
"Karna ada saatnya, di mana kita tak bisa membagi masalah kita pada orang lain. Dan yang bisa kita lakukan, hanyalah dengan menyelesaikannya. Ya, menyelesaikannya seorang diri."-Atika.

Tapi yang dilakukan si R itu memang wajar. Itu karna kepolosannya dan karna kedewasaan gue yang berlebihan. Maklum, waktu itu gue lagi senengnya nonton sinetron. :-D

Dan setelah pulang sekolah, mamaku tahu hal itu. Dia nanya kenapa anaknya yang (mungkin)  baru berusia 6 tahun itu bisa masuk ruang kepala sekolah. Dan.. mama tak berekspresi apa-apa ketika ku jelaskan ceritanya-_-"

*****

Itulah pengalaman surat cintaku yang pertama (dan semoga yang terakhir).
#MohonJanganDicontoh:-I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS