Pelajaran dari 8 April

Sabtu, 11 April 2015

Bismillahirrahmanirrahim...
Jujur, aku sangat berharap ini akan jadi postingan terakhirku tentangmu.

*****

Hari Rabu, tepatnya 8 April 2015. Ketika hari itu aku masih menjalani Ujian Sekolah dan pada hari itu juga aku mendapat berita tentangmu. "Kamu jadian dengan seorang perempuan."

Jujur, bagiku itu sungguh mengejutkan. Butuh beberapa hari untukku meyakini diri sendiri, bahwa kamu benar-benar telah memutuskan untuk kembali menjalin hubungan (dengan orang lain).

Ada tanda tanya besar dalam diriku. "Apa yang membuatmu melakukan itu?  Tak sedikit yang mengira kamu menyukaiku. Bahkan hampir satu kelasku tahu hal itu. Dan kurasa, kamu pun tahu bahwa aku juga punya rasa yang sama. Tapi kenapa? Kamu justru melakukan hal yang sungguh diluar dugaanku."

Oke~
Cukup sakit, memang. Aku bahkan tak ingin mengingat hal ini lagi. Tapi, jika tidak ditulis dalam blog, aku selalu merasa tidak lega. Aku butuh ketenangan. Dan inilah salah satu caraku.
Btw, aku juga sangat berterima kasih dengan semua teman sekelasku. Yang sudah berusaha untuk menyembunyikan hal ini dariku. Whahahahaa......, kalian tak perlu khawatir kalau sekolahku akan terganggu atau aku akan patah hati jika tau dia jadian dengan orang lain. Aku tidak apa-apa. Lagipula, aku sangat bersyukur. Sebelum semuanya jadi lebih rumit, Tuhan telah menunjukkan jalan untukku. Dan aku sangat yakin, ini adalah jalan yang Tuhan pilihkan untukku. Jalan terbaik yang memberitahukan aku, bahwa dia bukanlah sosok yang baik untukku. Tentunya, dalam artian 'pasangan'. Kalau menjadi teman, ku yakin, dia adalah sosok yang baik.

Oh ya, selain itu aku juga belajar satu hal lagi.

Yaitu tentang ikhlas.
Dari semua ini, aku belajar untuk ikhlas. Menghargai keputusanmu yang begitu mengejutkan. Menerima dan menyakini diriku sendiri untuk sadar, bahwa kamu bukanlah orang yang kucari selama ini. Aku juga mulai sadar, ternyata waktu 1 tahun menguntitmu diam-diam tidak akan cukup untuk mengenalmu dengan lebih baik. Bahkan hanya dengan waktu 1 bulan, aku tahu bagaimana sikapmu dengan lebih dekat. Oke, mungkin ini sulit dipahami. Jadi lupakan saja, whahahaa...

Ya, jadi kurasa aku banyak dapat pelajaran darimu. Terima kasih, ya. Paling tidak, sakit yang kamu buat itu bisa membimbingku jadi orang yang lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS