I Love You, Dad! ♥

Jumat, 14 Februari 2014

Aku termangut-mangut.
"Abah handak bulik ke Pangkalan Bun. Ada yang handak diurus disana." (Ayah mau pulang ke Pangkalan Bun. Ada yang mau diurus disana.)
Aku terhenyak. Terdiam agak lama.
Tiba-tiba, ada suatu perasaan yang hilang dalam diriku.

*****

Abah(sebutan Ayah, dalam bahasa banjar) akan berangkat besok. Andai saja, aku bisa izin sebentar untuk tidak sekolah. Aku ingin menyempatkan waktu untuk menemani Abah sebelum berangkat. Aku pernah bertanya pada Mama, "Berapa lama Abah disana?" Mama hanya menjawab sekenanya, "Lama, Nak. Bisa-bisa setengah bulan. Abah ada gawian disana." Apa harus selama itu, kah?

Pangkalan Bun itu, di daerah Kalteng. Disana, tempat tinggal nenekku. Orang tua dari Ayahku. Aku dibesarkan disana. Sebuah kabupaten kecil namun SANGAT BERSIH. Aku bahkan tak pernah menemui daerah sebersih disana. Tapi, saat aku kelas 6 SD, keluarga kecilku memutuskan untuk pindah ke Banjarmasin, daerah Kalsel. Tempat kelahiranku. Dan nenekku. Orang tua dari mamaku.

Hingga sekarang, aku masih tinggal di Banjarmasin. Aku sudah jarang sekali pulang ke Pangkalan Bun. Hanya Abah yang pulang.

*****

Abah sendiri, adalah sosok yang pendiam. Diantara aku dan Mama, Abah paling jutek. Tapi, selalu ramah dengan orang lain. Pembawaannta tegas dan bisa dibilang, galak. Tapi, beliau galak demi kebaikan anaknya juga. Aku dan Kakakku. Ya,aku punya kakak. Namanya Merliana. Aku memanggilnya Kak Nana. Kak Nana tinggal bersama nenek di Pangkalannl Bun. Rencananya, Kak Nana akan menyusul ke Banjarmasin saat ia akan kuliah.

Kembali ke Abah.
Seperti yang ku bilang tadi, Abah itu orangnya pendiam dan galak tapi, tetap ramah. Jadi, kalau ada yang ngelihat Abah nyanyi atau joget, itu adalah sesuatu yang "WOW!!" Banget!

Puncaknya adalah ketika acara ultahku ke-14 tahun. Abah dan Mama hanya mengadakan hajatan kecil. Tapi,karna orang yang tinggal di dekat rumahku itu hobinya dangdutan, mereka siap patungan buat nyewa organ tunggal. Disanalah, para keluarga besar mamaku, melihat Abah joget. Assek bangett.. ^^

Respon mereka bermacam-macam. Ada yang senyam-senyum, ketawa, ngelihat geli, heboh, bahkan yang paling greget karna saking kagetnya ngelihat Abah joget, ada yang sampai jatuh dari atap rumah. (Sorry, yang terakhir itu ngaco)

*****

Sekarang, aku hanya bisa berdo'a agar Abah selamat sampai ke tujuan besok hari. Kerjaannya disana lancar. Dan yang terpenting selalu sehat.

Kadang, aku merasa takut jika Abah pergi. Apalagi jauh-jauh ke Pangkalan Bun. Setengah bulan, pula. Aku pasti kangen. Kangen banget! :') Biasanya kan, kalau mau berangkat sekolah, aku selalu pamit dengan Abah. Cium pipi kanan pipi kiri. Hhmmm.. sesuatu yang sulit ku dapatkan dari laki-laki mana pun.

Aku terkadang bingung dengan tingkah anak zaman sekarang. Ketika aku diantar oleh Abah, aku selalu menyalimi tangannya dan cipika-cipiki. Jujur, itu membuatku nyaman. Aku merasa terlindungi. Dan lebih merasa, kalau Abah ssaanggatt sayang padaku. Sebagai seorang anak, aku beruntung mendapatkannya.

Aku banyak menemui anak yang salim dengan Ayahnya. Tapi, yang ku tau, hanya AKU yang cipika-cipiki dengan Ayahnya sebelum berangkat. Bagiku, itu suatu anugerah terindah. Hhmm.. aku jadi kangen sama Abah♥ :')

Ingin sekali, aku memeluk perut Abah yang gendut dan berkata, "Bah, jangan lama-lama di Pangkalan Bun. Tika dan Mama kangen sama Abah. Cepat pulang, Bah. Dab semoga urusan kerjaannya lancar. Jaga makan. Selalu hubungi Tika dan Mama. Tika sayang Abah.♥" :-*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS