I'm your stalker...

Rabu, 18 Februari 2015

Orang yang sama dengan judul yang hampir sama juga.
Saat itu, aku masih bukan siapa-siapamu (bahkan sampai saat ini).
Hari itu, aku baru pertama kali mengenalmu. Di kantor guru dan dipertemukan dalam satu ajang lomba yang sama. Satu kata yang menggambarkan dirimu waktu itu, acuh.

Kamu berjalan melewatiku begitu saja. Bahkan tidak menatapku. Ya, aku mengerti. Saat itu kita belum saling kenal. Dan jujur saja, hari itu aku baru pertama kali menemukan sosokmu di antara ratusan siswa di sekolah.

Setelah lomba berakhir, segera ku sadarkan diriku. Bahwa semuanya juga akan berakhir. Pertemuan tak sengaja kita di kantor guru, bukanlah suatu rencana Tuhan. Hanya kebetulan yang membuatku terlalu ingin mengenalmu. Pada kenyataannya, sesudah lomba, kita menjalani hidup kembali seperti sebelumnya. Saling tak sapa dan hanya 'sekadar tahu nama' saja.
Ditambah, ketika tersebar berita kalau kamu punya pacar. Sejak itu juga, aku berhenti memata-matai semua aktivitasmu di media sosial.

Tapi bagaimana dengan sekarang?

Hubunganmu sudah berakhir dan kamu selalu jadi orang yang gagal move on.
Beberapa bulan kemudian, kita dipertemukan kembali dalam ajang lomba. Dan (entah suatu kebetulan atau memang rencana Tuhan) kita bekerja sama dalam satu kelompok cerdas cermat.

Oke, awalnya aku agak gugup. Tapi aku berusaha untuk tetap tenang dan bersikap biasa saja.
Lomba itu diadakan hari Minggu dan semuanya berjalan lancar. Ya, syukurlah, kita bisa memperoleh juara 3. Suatu kebanggaan untukku di kelas 9 ini kembali memperoleh prestasi. Kamu juga merasa begitu, kan?

Ketika lomba sudah berakhir, (sama seperti sebelumnya) ku sadari bahwa ini suatu kebetulan yang akan segera berakhir. Duduk sebangku denganmu dalam waktu 2 jam membuatku merasa jadi orang paling aneh di dunia.
Ketika mengerjakan test  pertama - di saat peserta lain mengerjakan soal dengan serius - kita justru tertawa santai dan mengobrol. Whahahahaha.... itu adalah kelompok teraneh yang pernah kuikuti. Apalagi, saat TM sehari sebelumnya, aku sempat salah menuliskan nama anggota kelompok kita pada formulir pendaftaran. -_-"

Lombanya memang sudah selesai. TAPI, hadiahnya belum diserahkan. Dan itulah yang menjadi awal semua ini dimulai...

Beberapa hari setelah lomba, kuputuskan untuk meminta PIN BBmu. Karna itulah cara satu-satunya yang bisa kulakukan jika aku sudah dihubungi pihak panitia untuk menerima hadiahnya. Tapi, di luar dugaanku, sesuatu terjadi.

Sekarang, kita justru sering chattingan tentang banyak hal.
Beberapa kali, sempat kutemukan sorot matamu mengarah padaku saat jam istirahat di sekolah.
Rasa gugup itu, (entah kenapa) kembali muncul ketika kamu menghampiriku hanya untuk sekadar bertanya tentang hadiah lomba itu.
Ditambah, dengan sikap konyolku yang selalu saja menabrak benda apapun di depanku ketika aku tau bahwa kamu memperhatikanku. Jujur, aku sangat canggung dan malu. Bahkan ku pikir, mungkin kamu sudah menganggapku jadi cewek paling aneh dan gak jelas yang pernah kamu kenal. Yap! That's me.

Semua ini,
Aku selalu bingung jika memikirkannya. Tapi ketika mengingatmu aku malah tersenyum lalu tertawa aneh. Whahahaha.. aku juga tidak mengerti. Akhir-akhir ini sikapku sering berubah-ubah.

Terkadang aku mencoba mengingat lagi.
Bagaimana bisa? Kamu - salah satu cowok paling cuek yang pernah ku kenal - dan aku menjadi sedekat ini.
Dulu, aku tak pernah membayangkan hal ini terjadi. Jangankan membayangkan, memikirkannya pun tidak pernah.
Selalu terpasang di otakku bahwa kamu adalah orang (yang termasuk dalam golongan cowok-cowok keren di sekolah) dan sangat mustahil jika aku bisa bergaul denganmu. Ya kan?

Tapi nyatanya?
Baru tadi malam, kita chattingan lagi.
Whahahahaha.. aku tidak tau ini adalah kebetulan atau memang rencana Tuhan. Yang jelas, aku masih merasa seperti mimpi.

Dan yang kutahu, aku selalu merasa senang jika mengobrol denganmu (lewat BBM).
Mungkin, aku memang terlalu naif. Hingga tak berani untuk bicara secara langsung denganmu. Kenapa bisa begitu? Ya, karna aku terlalu gugup. Apa kamu juga bisa merasakan detakkan yang sama? Ketika kita berdiri dan saling berhadapan. Kemudian hanya tersenyum dan diam. Semua itu terjadi karna aku terlalu canggung.

Yang jadi pertanyaanku saat ini adalah, "Kenapa semua itu bisa terjadi? Rasa gugup, canggung, detak jantung yang jadi lebih cepat? Kenapa semua itu tiba-tiba datang, padahal kamu cuma menatapku atau hanya sekadar menyapa?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS