Wake up!

Jumat, 20 Februari 2015

Akhirnya semua kembali.
Mimpi indah telah usai. Hingga sudah saatnya untukku bangun.
Cerita pendek ini berakhir dengan ending yang tak jelas.
Seperti berhenti di persimpangan. Dan bingung harus melangkah ke jalan yang mana.
Ragu, buntu, hampa.

Sudah kuduga, kedekatan yang terjadi belakangan ini adalah suatu kesalahan yang tidak sepatutnya untuk diingat. Kesalahan yang tak mungkin dilanjutkan. Dan memang sudah sepantasnya untuk diakhiri.

Begitulah...

Betapa mudahnya semua terjadi. Saling dekat, mengobrol, bercanda, kemudian menjauh, tak menoleh, acuh, bahkan seperti tidak pernah mengenal.

Kedatanganmu yang begitu mudah dan tiba-tiba, juga akan membuatmu pergi dengan mudahnya.

*****


2 Minggu terakhir, aku jadi dekat denganmu. (Kurasa) kita semakin mengenal seiring dengan meningkatnya intensitas kita bertemu atau mengobrol. Ketika itu, aku hampir tak percaya. Bahwa kita bisa jadi sedekat ini. Whahahhaaaha... karna menurutku, kamu termasuk anak yang cuek.

Saat itu, kujalani hari-hari seperti sedang bermimpi. Aku sangat sadar. Jika ini kenyataan, mungkin kenyataan ini akan segera berakhir.

Kamu tau?

Dekat denganmu adalah sesuatu yang 'mustahil' bagiku.

Kamu terlalu sempurna untuk bisa kuraih. Sehingga kalau aku sampai 'menyukaimu', itu merupakan suatu kesalahan yang besar. Dan bodohnya, aku sedang melakukan kesalahan itu.


Maaf. Aku sungguh minta maaf.

Terkadang, perasaan membuat kita jadi lupa diri.

Lupa, pada siapa kita seharusnya menjatuhkan hati.

Lupa, pada siapa orang yang lebih tepat menerimanya.

Lupa, di saat kapan kita harus membiarkannya tumbuh.

Lupa, di saat kapan kita harus membiarkannya layu dan mati karna memang tak sepantasnya rasa itu tumbuh.

Dan lupa, bagaimana cara terbaik untuk mengatasi perasaan tersebut.

Dan dengan menyukaimu, aku jadi lupa segalanya.

Wow~

Bisa kamu lihat, betapa hebatnya dirimu? Hanya tersenyum dan menatapku, itu sudah membuat jantungku berdetak jadi sangat cepat. Apalagi ketika kita berhadapan dalam jarak yang dekat, (jika aku tidak punya tulang betis yang cukup kuat, mungkin aku sudah lumpuh seketika).

Apa semua itu terlihat berlebihan? Tapi itulah yang terjadi.

Belum lagi, tentang obrolan kita di BBM. Kalau kuperhatikan, aku jadi terlihat begitu bodoh di depanmu. Whahahaa... Sangat bodoh!

*****


Seperti itulah waktu 2 minggu kita lewati. Sampai kusadari satu hal, bahwa 'aku harus berhati-hati' padamu. Yap! Ketika 'chattingan' denganmu, selalu kubisikkan pada diriku sendiri, "Sadar, Tik. Semua ini akan segera berakhir. Tunggu tgl 28 dan semuanya akan berhenti." Atau "Jangan biarkan rasa itu tumbuh! Menunggunya untuk menyukaimu balik, adalah mimpi yang terlalu kamu harapkan jadi nyata." Atau "Sabar.. sabar.. semua ini cuma sementara. Mimpi indah ini akan segera berakhir. Kamu akan terbangun dan mendapati dia berjalan melewatimu tanpa menoleh sedikit pun."


Dan karena itulah, ku putuskan untuk berhenti berkomunikasi lewat BBM denganmu. Aku tidak ingin rasa yang kumiliki semakin tumbuh subur. Sementara harus kuakui (dengan berat hati), bahwa kedekatanku denganmu hanya suatu kebetulan yang terlalu disengajakan.




Ku coba untuk mengikuti kutipan di atas.
Ku coba untuk menyembunyikan rasa itu dengan berbagai cara yang mungkin bisa kulakukan.
Karena aku (sangat) sadar, kamu tidak mungkin punya rasa yang sama.
Dan menunggunya, adalah hal yang menyakitkan.

3 komentar:

  1. Wow~ gila..
    Ini postingan galau maksimal. Wkwkkwkwk... :3

    BalasHapus
  2. menurut aku sih ya,kamu sudah di kalahkan sama rasa khawatir kamu yang terlalu besar. ingat "nothing is impossible " so do you ga harus nyerah dengan tanpa alasan yang jelas gitu dong. Itu cuma permainan sanubari kamu sendiri,dan seharus nya itu di bawa calm aja ~

    BalasHapus
  3. Whahaha.. mungkin kamu ada benarnya juga. Tapi pada kenyataannya, apa yang aku khawatirkan memang benar terjadi. Sekarang mimpi itu sudah selesai. Kedekatanku dengannya sudah berakhir. Dan kami pun kembali seperti semula. Seperti dua orang manudia yang tidak saling mengenal. :')

    BalasHapus

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS