Disappointed

Jumat, 17 Januari 2014

Hari ini aku kembali menangis.
Bukan menangisi ketidak pastian. Tapi, menangisi jawaban dari semua pertanyaanku di postingan-postingan sebelumnya.
Aku benar-benar kecewa padanya! Sangat kecewa.
Jika tau, akan jadi begini, aku lebih memilih untuk tidak mengenalnya.

*****

Beberapa menit yang lalu, dia mengirimiku pesan. Dia mencoba mencurahkan perasaannya padaku. Bukan! Ini bukan tentang kami. Tapi, tentang mereka. Aku baru tau, kalau ternyata dia sudah punya pasangan. Dia bicara tentang hubungannya dengan pasangannya.

Dari pesan itu, aku tau dia sangat kebingungan. Kalau bisa jujur, aku pun juga sama bingungnya. Ketika dia bilang, kalau dia sudah punya pasangan, aku benar-benar tak percaya. Lututku terasa lemas. Tenggorokanku juga terasa sakit.

'Jadi? Selama ini aku hanya dianggapnya teman? Oh Tuhan, saat itu juga aku benar-benar down. Aku tak percaya kalau dia punya pacar.'  Karna, jujur saja, aku jarang melihatnya bertemu dengan cewek di luar kelas. Apalagi, pacaran. Murid-murid lain pun, mungkin juga tak pernah tau hal ini.

*****

Aku hanya kecewa. Rasanya aku seperti benar-benar dipermainkan. Apa-apaan ini? Dalam 1 minggu ini, dia menjadi sosok yang benar-benar berbeda! Beberapa hari yang lalu, dia menanyaiku. Mengirimkan kata-kata yang membuatku merasa ke-PEDE-an. Dan di akhir pekan, dia mengatakan, kalau dia cemburu saat melihat pacarnya dekat dengan orang lain.

Aku sendiri juga bingung. Apakah aku yang berharap terlalu banyak darinya? Atau dia yang hanya memberikan harapan kosong padaku? Saat ini, aku tak bisa membedakan keduanya.

*****

Sampai ketika aku mengetik postingan ini, aku masih tak percaya. 'Jadi, selama ini aku menyukai orang yang sudah memiliki pasangan? Lalu untuk apa aku menunggu dan berharap sekian lama? Apa penantianku yang sekian lama itu, hanya menunggu untuk jawaban sesakit ini?'

Aku kecewa. Sangat-sangat kecewa. Kecewa padanya! Kecewa pada diriku sendiri! Dan kecewa pada keadaan! Kenapa tidak dari awal saja, aku tau kalau dia sudah punya pacar? Kenapa baru sekarang? Kenapa jawaban itu datang di saat perasaanku sudah benar-benar kembali untuknya?

Aaarrrgghhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Aku sangat kecewa.

Disatu sisi, aku benar-benar tak tahan untuk menangis. Tapi, di sisi lain, aku lelah untuk menangisinya. Menangisi orang yang jelas-jelas tak pernah peduli denganku. Aku sendiri tak terlalu menghakiminya. Ku akui, aku juga salah. Dia tak pernah tau, bagaimana perasaanku padanya. Itu pun, aku beruntung. Karna, bisa tau kebenaran langsung darinya. Kebenaran kalau ternyata, dia sudah jadi milik orang lain.

Dia juga masih merahasiakan siapa pacarnya itu. Bagiku, itu bukan point pentingnya. Yang masih sulit ku terima, adalah, ketika aku tau, kalau dia sudah punya pacar. Hatiku terasa ditampar saat tau hal itu. Benar-benar sulit dipercaya.

Tapi, paling tidak aku bersyukur. Bukankah, ini yang ku tunggu-tunggu sejak dulu? Sebuah kepastian. Dan sekarang,aku sudah tau jawabannya. "Ia tak pernah menyukaiku. Selama ini ia punya pacar. Dan mereka sangat menikmatinya." Jadi, untuk apa aku menangisinya? Dia bahkan tak pernah peduli.

Sekarang, aku memilih untuk menjauh darinya. Jaga jarak. Itu lebih baik. Aku ingin kembali melupakannya. Melupakan untuk kedua kalinya. Dan ku harap, ini yang terakhir. Aku tak ingin kembali berada dalam kondisi seperti ini- benar-benar menyakitkan!

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS