Luka Lama Yang Kau Buka Lagi

Rabu, 15 Januari 2014

Setelah dengan susah payah melupakanmu, kau datang lagi...

Kau datang dengan sosok yang berbeda.

Membuat luka lama tergores lagi di ingatanku.

Membuat luka yang dulu sudah mengering kembali basah.

Luka yang membuatku menangisimu sepanjang hari.

Apa kau tau? Kau telah mengambil kembali perasaan yang dulu sudah ku lupakan.

Kau datang disaat aku sudah melupakanmu. 

Dan itu berhasil, membuatku 'kembali' menyukaimu.


*****


1 minggu bukan waktu yang sebentar. Aku harus melewati 168 jam, 10.080 menit, 86.400 detik untuk melupakanmu. Aku bersyukur. Karna bisa melewati liburan dan tak harus menemuimu lagi. Aku benar-benar bersyukur. Perasaan itu, sedikit demi sedikit mulai hilang. Perlahan, aku bisa kembali tersenyum tanpamu.

Asal kau tau saja, melupakanmu adalah hal tersulit. Ya, tapi percuma saja. Meskipun itu sulit, aku tau, kau tak pernah mau peduli. 'Untuk apa peduli dengan orang sepertiku?' Aku tau, aku hanya salah satu perempuan yang menyukaimu. Masih banyak perempuan lain yang lebih menyukaimu. Dan yang pasti, lebih baik dariku.

Tapi, setelah waktu libur itu habis, aku mulai takut lagi. Takut, ketika harus bertemu kau lagi setiap harinya. Takut, ketika harus melihat kau bersamanya lagi. Namun, hal yang paling ku takutkan adalah, jika perasaan yang sudah ku lupakan itu kembali lagi.

Perasaan yang bisa membuat nafasku sesak tiba-tiba. Perasaan yang membuatku selalu berharap. Perasaan yang membuatku tetap bertahan. Dan perasaan yang membuatku menangis sendirian.

Dan benar saja! Perasaan itu memang kembali lagi. Dan masih dengan reaksi yang sama. 'Tak Ada Jawaban.' 

Apakah kau sadar? Ketika aku mulai belajar untuk menerima keadaan dan melupakanmu, kau datang kembali. Bersikap baik dan begitu ramah. Benar-benar membuatmu berbeda dengan sebelumnya.

Jika kau membaca postingan ini, aku hanya ingin mengatakan sesuatu yang sulit ku ungkapkan secara langsung. Bahkan, mungkin air mataku sulit mengartikannya. Karna jujur saja, kau tak pernah melihatku menangis. Dan aku juga tak ingin menangis di hadapanmu. Karna kau tau? Aku tak ingin terlihat lemah di depanmu!

"Jangan mematikan perasaanku, jika kau tak pernah tau betapa menyiksanya mencintai kamu." - @dwitasaridwita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS