Kau berubah. Begitu juga denganku.

Sabtu, 25 Januari 2014

Aku hanya diam dan melamun.
Memikirkan sikapmu akhir-akhir ini.
Kau bilang, sikapku berubah.
Apa kau sadar? Aku berubah karna kamu!!
Kamu yang membuatku menjadi seperti ini.
Hanya saja, kau tak pernah sadar.

*****

Sesekali aku melirikmu. Lebih tepatnya, 'kalian'. Dulu, ketika melihatmu, selalu saja membuat nafasku berat. Tapi, sekarang tidak lagi. Berkat mamaku, aku bisa menghapus harapan yang telah kamu berikan itu.

Sungguh, aku tak bermaksud untuk menghakimi siapa pun. Aku hanya merasa, ada yang berbeda darimu. Kau benar-benar berubah.

Aku mengerti, meskipun baru 1 tahun mengenalmu, paling tidak, aku bisa hafal sikapmu. Tapi, sekarang kau jauh dari tingkahmu biasanya.

Dulu, kau tak seperti ini!

*****

Entah, apa hanya aku yang merasa atau orang lain juga berpendapat sama. Setiap kali di dekatmu, aku merasa asing. Kau bertingkah seperti orang yang tak ku kenal. Sekarang, kau bagai orang lain.

Aku sadar dan benar-benar tau, aku bukan siapa-siapa untukmu. Hanya segelintir teman yang tak berguna. Teman yang hanya sekedar diajak mengobrol atau tertawa.

Tapi, yang harusnya kau tau, aku peduli denganmu. Sayang, ya, kamu gak pernah tau dan gak akan mau tau. Oke, fine. Aku tak masalah dengan itu.

Dalam postingan ini, aku tak ingin menyalahkan siapa-siapa. Kau telah memberikan keputusan. Dan aku akan menghargai keputusan itu. Meskipun, aku butuh waktu untuk menerimanya.

Tapi, apakah keputusanmu itu mengharuskan kamu untuk menjadi sosok yang berbeda? Menjadi orang yang cuek dan (menurutku) aneh. Aneh dalam banyak hal. Dan sepertinya, aku tak harus menyebutkannya.

*****

Aku mengerti, kau cuek karna sikapku juga. Yang akhir-akhir ini dingin dan diam. Dan seandainya kau tau, alasanku bersikap seperti itu karna apa.

Aku yakin 100%, jika kau tau alasanku, kau pasti terkejut. Menjelaskan bahwa kau hanya menganggapku teman. Dan yang paling aku takutkan, kau akan menjauhiku.

Point terakhir itu, yang selalu membuatku takut, untuk mengungkapkannya.

Seandainya, kau bisa mengerti. Jika aku mengungkapkannya, bukan berarti aku mengharapkan jawaban atau status. Aku hanya berharap, paling tidak kau tau, kalau ada seseorang yang masih peduli denganmu. Dan itu sudah cukup untukku. Tak perlu, kau berucap, 'Aku hanya menganggapmu sebagai teman.'

Oh Tuhan, sampai kapan kau akan mengerti? Aku tak memintamu untuk menganggapku sebagai teman! Aku juga tak memintamu untuk menganggapku sebagai orang yang spesial atau istimewa!

Aku tak mengharapkan semua itu!
Dan aku juga tak ingin itu!!

Aku hanya ingin kau tau. Dan menghargainya. Itu saja.

*****

Mungkin, kau masih bingung dengan maksudku. Atau kau bingung, bagaimana caranya menghargaiku? Apakah dengan tidak berpacaran dengan orang lain, bisa membuktikan kalau kau menghargaiku? Bukan! Bukan itu maksudku! Itu namanya mengekang. Dan aku tak ingin mengekang siapa pun.

Bagaimana pun juga, pacaran  itu hak siapa saja. Aku tak bisa memaksa.

Yang aku maksudkan adalah, ketika aku tau kau sudah punya pasangan, kau akan mengerti betapa hancurnya aku saat itu. Sebagai orang yang menyukaimu diam-diam, mungkin menjauh darimu adalah cara terbaik. Dan aku telah melakukannya.

Tapi, kau telah salah mengartikannya. Kau menganggapku berubah. Padahal, aku tetap sama. Aku hanya mencoba untuk mengobati perasaanku. Dan itulah maksudku, 'kau bisa menghargainya.'

Paling tidak, kau menghargai setiap perhatian yang ku berikan. Tak perlu status 'teman', 'sahabat', apalagi 'pacar'. Aku sangat sadar, itu adalah harapan yang terlalu tinggi.

*****

Apa kau sadar? Mengetahui, kalau kau tau aku menyukaimu saja, itu membuatku lega. Dan aku tak berharap lebih.

Andai kau tau, menyukaimu itu menyakitkan.

*****

So, apa kau sudah mengerti alasanku menjauhimu? Apa kau sudah mengerti alasan dari sikapku yang berubah? Ku harap, jawabannya adalah YA.

*****

Jadi, jangan bilang kalau sikapku berubah. Jika kau sudah membaca postingan ini, kau akan tau, sikapku berubah karna keputusan kamu. Dan aku butuh waktu untuk menerimanya. Dan keputusan yang terbaik, adalah dengan menjauhimu untuk waktu dekat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS